Hubungan Cinta dan Logika, Hmm, Apa Itu Cinta?

Hai, Sobat sukses..

Mari kita bicara tentang cinta, ciee....

ada yang lebay nih...

ssstt, itu baru pembukaan!

Ok, mari kita masuk ke pembahasan biar tambah lebayy...

Bicara tentang cinta, kadang memang membingungkan, bahkan terkadang cinta sangat sulit untuk didefinisikan, tapi ini hanya bagi pendatang baru....

Bagi mereka yang sudah expert, pasti sudah memiliki definisi sendiri tentang apa yang namanya cinta itu. Namun tentu saja ini kesimpulan pribadi dan merupakan suatu kebenaran bagi pemiliknya...

Kita sebagai manusia seharusnya menghargai pendapat orang lain tentang cinta dan definisinya.

Thinking....?? hmmm, sampai di sini kok terasa serius amat ya pembahasannya.

Ok. kalau begitu mari kita bernyanyi "di sini senang, di sana senang, dimana-mana hatiku senang"

ok, kalau sudah senang, minimal ente nyengir... kayak gini!
mari kita lanjut! horeee sambil tepuk tangan...

Cinta itu datang dan pergi sesuka hati, cita bisa hadir dalam hati tanpa permisi dan tanpa mengucap salam hadir eh, nyosor aja di sanubari. 

Tapi disatu sisi kehadiran cinta pun dapat dijemput, karena cinta dapat hadir dan bersemi karena keterbiasaan. Biasa bersama, biasa bersenda gurau, biasa memberi dan menerima dan seterusnya...

...Banyak dari kita terbuai olehnya, sehingga pada saat mencinta kita pun cenderung untuk mengabaikan logika. 

Contoh sederhana adalah pada saat seseorang atau kita sedang jatuh cinta, maka yang terlihat oleh kita pada pasangan kita atau orang yang kita cinta adalah hal–hal yang baik-baik saja, sedangkan hal lainnya berkecenderungan untuk diabaikan. 

Makanya pada saat babe dan nyak nasehatin pacara gak bole ini itu!

"Apaan sih nyak-babeh, kayak gak pernah muda aja. bete ah"

eeeehh, gak boleh gitu loe jadi anak, kualat loe jadi maling kandang...

makanya kalau mencinta jangan peke hati mulu, sekali-kali pake donk otaknya. Asal jangan sampai gundul aja kayak profesor.

Begitu pula sebaliknya jika sobat sedang kecewa atau sakit hati maka yang terlihat adalah sisi yang berbeda dengan pada saat kita sedang jatuh cinta.

ciee... cintanya monyet, eh salah! cinta monyet maksudnya!

Logika dan cinta memang tidak dapat digunakan pada saat yang bersamaan dalam waktu yang sama pula karena keduanya memiliki peran dan karakteristik yang unik dan berbeda.

hmm, tapi itu, kayaknya hanya untuk para pemula deh!

Karena mereka menggunakan filsafat IPA "tidak akan mungkin jika ada dua kekuatan dengan massa yang sama besar berjalan berdampingan dalam waktu yang bersamaan dengan kapasitas yang sama pula". 

Begitu pula cinta dan logika tidak akan berdampingan pada saat yang bersamaan dan dalam waktu yang sama pula. 

filsafat ini pasti akan terasa benar bagi para amatiran...

Bagi mereka “logika atau cinta” pasti akan ada yang kalah atau sengaja dikalahkan. 

dan hal sulitnya adalah menentukan mana yang kalah dan mana yang akan menang, semua itu bersifat temporer dan subyektif penilaiannya...

Sampe di sini pasti sobat-sobat sukses sudah pada bingung, kan?

Ya iyalah bingung aku aja bingung, yah... namun seperti itulah kalau kita bicara tentang cinta... terkadang bisa membingungkan..

Mau tau sob, kenapa sobat jadi bingung???

Bisa jadi sobat sukses sedang menggunakan akal untuk memahami apa itu cinta...

Cinta itu pada dasarnya terlahir dari jiwa, yaitu sesuatu yang amat halus, suci, murni bahkan saking murninya tidak akan terjangkau oleh logika, apalagi dengan panca indera, Apalagi buat yang gak punya otak...

ehh jangan manyun gitu, gua bukan ngatain loe, tapi dia noh...!

Apa loe kata? lanjut???
O iya gua lupa kita sedang membahas apa itu cinta... cieee..
ok mari kita makan, eh bukan, mari kita lanjut..

Esensi dari cinta itu pada dasarnya adalah esensi dari jiwa, dimana menurut philosof muslim Al-Farabi dan Aristoteles jiwa merupakan esensi tersendiri yang bersifat immaterial. Jiwa dapat berdiri sendiri.  

Berbeda dengan cinta, logika merupakan kepanjangan tangan dari jiwa 'cinta' itu lah yang menerjemahkan apa yang ada dalam jiwa melaui sensor-sensornya dan dengan gerakan-gerakan otot yang bekerja. 

Bekerjanya gerakan otot tersebut dikontrol oleh logika dan logika sangat dipengaruhi oleh jiwa. Logika dapat bekerja jika individunya menerima rangsangan dan respon dari panca indera yang bekerja.

Dengan kata lain, bagi mereka cinta dapat berdiri sendiri tanpa adanya logika yang bekerja.


...ini sungguh pemahaman yang sesat saudara-saudara...

Tahu kah sobat, ketika ada seseorang bertanya "mengapa anda begitu mencintai pasangan anda" dan ternyata kemudian sobat adalah salah seorang yang tidak bisa mendefinisikan mengapa sobat mencintai pasangan dengan penuh cinta.

pokok e bagi sobat adalah, sobat mencintainya tanpa perlu memikirkan logikanya apa, pokoknya untuk sementara yang sobat ketahui ialah sobat memang mencintainya.

Lalu apakah sobat akan menerima bahwa 'cinta itu tidak ada logika' seperti kata Agnes Mo dalam lagunya "Cinta ini, kadang-kadang tak ada logika"

Dengan perasaan aneh dan sulit di jelaskan ini akhirnya untuk mempersingkat waktu, dengan jawaban singkat sobat mengatakan 'cinta ini memang tak ada logika'

lalu... SURPRISE!!!

dan ternyata sobat sukses... 
Cinta tidak bisa tanpa logika, tak ada logika mestinya tak ada cinta...

loh, kok admin blog ini bisa lain sendiri pemahamannya???

lah... kalau begitu coba sobat jawab pertanyaan ini:

Cinta itu suci atau tidak? 

Yang jelas sepanjang penjelajahan dan pencaharian saya dari berbagai sumber, terutama buku suci...

Ternyata tidak ada cinta yang tidak suci,
termasuk cinta pada istri orang adalah cinta suci!

Pertanyaan kedua:
Jika jawaban dari pertanyaan pertama cinta itu adalah suci, maka berarti cinta itu adalah kebenaran, iya kan? karena sesuatu yang suci wajib menyandang kebenanran...

Seperti Allah Yang Maha Suci. Karena Dia Suci sehingganya Ia wajib memiliki sifat Yang Maha Benar.

Kemudian kita dapat menarik kesimpulan 

'Cinta itu sudah pasti benar karena cinta itu suci
dan sesuatu yang suci sudah pasti mengandung kebenaran, dan jika sesuatu itu sudah benar maka logika akan mengikutinya'.

Dengan kata lain cinta itu sudah pasti ada logikanya.
Makanya, ane gak setuju dengan cerita cinta tanpa logika.

Masih ingatkah sobat dengan pertanyaan di atas?

"mengapa anda begitu mencintai cintai pasangan anda" dan ternyata kemudian sobat adalah salah seorang yang tidak bisa mendefinisikan mengapa sobat mencintai pasangan dengan penuh cinta.

Lalu dengan perasaan aneh dan sulit di jelaskan ini akhirnya untuk mempersingkat waktu, dengan jawaban singkat sobat mengatakan 'cinta ku tak ada logika'


Polos amat jawabannya...

Tahukah sobat, jawaban sobat itulah LOGIKANYA CINTA.
perasaan yang aneh dan sulit dijelaskan itulah LOGIKANYA CINTA.
sehingganya kita dapat melihat kebenaran cinta itu!

Makanya pada tulisan ane yang di atas mengatakan
termasuk cinta pada istri orang adalah cinta suci!
ini adalah sebuah kebenaran sob...

hanya saja cinta seperti ini, perlu untuk terus dijaga kesuciannya.

Caranya bagaimana??

caranya ialah dengan biarkanlah cinta itu tetap ada di palung hati yang paling dalam.

Jangan sampai ada yang tahu ya!

Entar di gamparin sama suami orang.

bisa berabeh tuh! wkwkwkwk

Ini kesimpulannya

Cinta dan logika memang hal yang berbeda tetapi tidak dapat dipisahkan. Hal ini ditunjukan oleh bagaimana kita menggunakan logika kita untuk berusaha memperoleh dan mempertahankan cinta kita. Cinta dan logika saling memenuhi untuk menyeimbangkan dan menjaga bagaimana seharusnya cinta menjadi pemberi rasa aman bagi umat.

===============================
terima kasih sob telah membaca jangan lupa like, comment n share ya!